Yondri, Warga Dumoga Timur Roboh Tertembak
Senjata Tajam sitaan Polisi saat Bentrok beberapa waktu lalu |
KOTAMOBAGU -
Pertikaian warga dua desa di Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang
Mongondow menelan korban jiwa. Yondri Lolaen (44), tewas setelah terkena
tembakan di tubuhnya, Sabtu (3/11) dini hari.
Menurut Rini, adik ipar korban, Yondri tertembak sekitar pukul 02.00 Wita di saat warga dua desa itu bersitegang.
"Dia berlindung di balik triplek. Saat itu, dia melongok ingin melihat sorotan cahaya, tiba-tiba roboh terkena tembakan," ujar Rini saat ditemui di RS Datoe Binangkang, Kotamobagu, kemarin.
Sementara itu, sumber lain mengatakan, kejadian itu muncul setelah pihak kepolisian membubarkan dua kelompok warga yang bertikai. Namun saat, kedua warga telah mundur, tiba-tiba saja korban langsung terkapar dan memicu kepanikan.
"Saat kami mulai mundur, tiba-tiba Om Nyong, (Yondri Lolaen) roboh. Teman-teman semuanya kaget karena saat itu kita tidak ada kontak fisik dengan warga desa lain," ujar seorang pria yang juga berada di RS Datoe Binangkang.
Kapolres Bolmong AKBP Enggar Brotoseno mengakui adanya peristiwa tertembaknya seorang warga tersebut. Namun dia menyatakan belum bisa memastikan jenis peluru yang bersarang di tubuh korban. Polres akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Belum tahu jenis peluru apa yang bersarang di tubuh korban. Kami masih menunggu hasil otopsi," kata Enggar seraya menambahkan pihak kepolisian hanya menggunakan gas air mata.
Dua desa yang berada di Kecamatan Dumoga Timur ini sudah berhari-hari bersitegang. Bahkan dalam perkelahian massa, warga kerap menggunakan senapan angin. (trn/DP)
Menurut Rini, adik ipar korban, Yondri tertembak sekitar pukul 02.00 Wita di saat warga dua desa itu bersitegang.
"Dia berlindung di balik triplek. Saat itu, dia melongok ingin melihat sorotan cahaya, tiba-tiba roboh terkena tembakan," ujar Rini saat ditemui di RS Datoe Binangkang, Kotamobagu, kemarin.
Sementara itu, sumber lain mengatakan, kejadian itu muncul setelah pihak kepolisian membubarkan dua kelompok warga yang bertikai. Namun saat, kedua warga telah mundur, tiba-tiba saja korban langsung terkapar dan memicu kepanikan.
"Saat kami mulai mundur, tiba-tiba Om Nyong, (Yondri Lolaen) roboh. Teman-teman semuanya kaget karena saat itu kita tidak ada kontak fisik dengan warga desa lain," ujar seorang pria yang juga berada di RS Datoe Binangkang.
Kapolres Bolmong AKBP Enggar Brotoseno mengakui adanya peristiwa tertembaknya seorang warga tersebut. Namun dia menyatakan belum bisa memastikan jenis peluru yang bersarang di tubuh korban. Polres akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Belum tahu jenis peluru apa yang bersarang di tubuh korban. Kami masih menunggu hasil otopsi," kata Enggar seraya menambahkan pihak kepolisian hanya menggunakan gas air mata.
Dua desa yang berada di Kecamatan Dumoga Timur ini sudah berhari-hari bersitegang. Bahkan dalam perkelahian massa, warga kerap menggunakan senapan angin. (trn/DP)