Tarkam Pocil - Mongondow,
Satu Tewas Seorang Polisi Kena
Batu di Mata
Dua Warga Dikabarkan Kena
Tembak
Candra Suot (16) Korban Tarkam Poyowa Kecil dan Mongondow |
Kotamobagu- Tarkam sejumlah warga dari Desa Poyowa Kecil (Pocil)
dan Kelurahan Mongondow di Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu, pecah
pada Minggu (11/11) menjelang tengah malam. Seorang pemuda Pocil bernama
Chandra Suot (16) yang juga siswa SMKN 1 Kotamobagu, tewas. Selain itu, seorang
anggota polisi dari polres Bolmong dikhabarkan menjadi buta karena kena
lemparan batu di mata, dan harus dirujuk ke Manado.
Adapun penyebab tewasnya
Chandra sampai berita ini diturunkan tadi malam, masih simpang siur. Ada yang
menyebut, ia diduga terkena tembakan peluru nyasar. Sedangkan dari penuturan
dari seorang petugas polisi di TKP, saat ditemui media ini pada Senin dinihari
sekitar pukul 01.30 WITA ketika pertikaian usai, korban diduga terkena tombak.
“Karena lukanya tidak beraturan,” kata seorang anggota polisi yang ditemui
media ini di perbatasan kedua desa.
Sementara Kapolsek Urban
Kotamobagu Kompol Gunawan SIK ketika dikonfirmasi mengenai penyebab tewasnya
korban, dengan sopan meminta medi ini untuk menanyakan langsung kepada
Kapolres. “Soal itu bisa ditanya langsung kepada Kapolres,” kata Gunawan saat
ditemui di perbatasan kedua kampung yang bertikai, Senin siang kemarin sekitar
pukul 14.00 WITA.
Sayangnya, sampai berita ini
diturunkan tadi malam, Kapolres Bolmong belum mengeluarkan pernyatan resmi
terkait penyebab tewasnya korban. Beberapa kali dihubungi melalui ponsel, belum
dijawab.
Sebelumnya, pada Senin
dinihari sekitar pukul 01.30 WITA pasca pertikaian terjadi, Kapolres didampingi
Wakapolres Kompol Rustanto SIK, ada juga Dandim 1303 Bolmong Letkol Inf
Mujiharto langsung turun di perbatasan kedua kampung yang bertikai.
“Saya baru datang dari
Dumoga, memantau situasi di Desa Doloduo dan Desa Ikhwan. Jadi saya belum tahu
persis penyebab pertikaian ini.”kata Kapolres malam itu, saat ditanya media
ini.
Data lainnya yang diperoleh
di TKP menyebutkan, selain timbulnya korban tewas akibat tarkam, dua orang
polisi juga terkena lemparan batu. Brigadir Awaludin Paputungan terkena batu di
dada, dan harus menjalani pengobatan di rumah sakit.
Yang cukup parah, seorang polsi
lainnya rekan Awaludin (belum diketahui namanya, red) terkena lemparan
batu di bagian mata. Akibatnya, retina matanya sempat pecah sehingga diduga
kuat akan jadi buta. Ia pun harus dirujuk di Manado untuk menjalani pengobatan
lebih lanjut. “Ia dirujuk ke RS Prof Kandow Manado. Analisa awal, retina mata
pecah,” kata Kapolres saat dikonfirmasi media ini.
Informasi lainnya yang
dihimpun di TKP pada Senin dinihari itu menyebutkan, pertikaian berawal ketika
ratusan warga dari Desa Poyowa Kecil meringsek masuk ke wilayah Kelurahan
Mongondow. Mereka hanya sampai di pertigaan, karena sudah dihalau puluhan warga
dari Mongondow. Massa dikhabarkan membawa sejumlah senjata tajam, termasuk
tombak dan parang. Ada juga yang saling serang dengan menggunakan batu.
Aparat kepolisian dari Polsek
Urban Kotamobagu pun langsung turun untuk mengamankan situasi. Namun karena
jumlah personel tak begitu banyak, mengingat sebagian polisi bertugas di
Dumoga, sehingga masih harus ditambah dengan aparat dari Polres Bolmong.
Beberapa saat kemudian, sejumlah polisi yang bertugas di Dumoga datang lagi
memberi bantuan, sehingga pertikaian mulai meredah, karena massa kedua kampung
berhasil dipukul mundur aparat.
Sementara itu, Kapolsek
Kotamobagu Kompol Gunawan SIK ketika ditemui di posko polisi di perbatasan
Pocil-Mongondow Senin siang kemarin, menyampaikan bahwa situasi sudah berangsur
kondusif. “Tadi jam 10 (pagi), Kami sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah
kedua kampung yang bertikai, bersama tokoh masyarakat, juga pemerintah
kecamatan,” kata Gunawan sambil berharap agar warga kedua kampung dapat menahan
diri, demi mencegah jangan sampai terjadi bentrok susulan.(ite/m-09)