Sejarah Desa
Desa Inuai Berasal dari Kata "Uai"
Gunung Dongkol Perkebunan warga Inuai (Foto Lim) |
Editor : Didink
Kita beralih ke sejarah sebuah desa yang sering dilewati dari arah Kotamobagu menuju Inobonto, Desa tersebut bernama Desa Inuai. Menurut cerita warga, pada zaman dahulu kala, sekelompok leluhur Bolaang Mongondow merantau untuk mencari sebuah kota yang bernama Kotamobagu. Dalam perjalanan, mereka sempat beristirahat di sebuah tempat untuk makan, dan juga mempersiapkan bekal mereka dalam meneruskan perjalan nanti.
Setelah beberapa menit selesai beristirahat, mereka pun melanjutkan kembali perjalanan, Namun ditengah-tengah perjalanan, para kelompok leluhur ini bertemu dengan beberapa orang. Dialog sempat terjadi, ternyata orang-orang tersebut juga ingin pergi ke Kotamobagu.
Mereka menyempatkan waktu untuk beristirahat dengan para kelompok itu, masak besama dan juga makan bersama. Setelah tiba siang hari mereka mempersiapkan bekal untuk melanjutkan kembali perjalanan.
Salah satu dari mereka mengangkat bekal tersebut, dan berkata (uaiyon in ka’anon- Angkat makanan), Kata itu mendapat respon dari para leluhur dan menamakan Lokasi yang mereka singgahi itu dengan nama
“Inuai”.
Seiring berjalanya waktu , para penduduk berdatangan untuk membuka perkebunan di Inuai, sehingga pada tahun 1990 pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow menjadikan Inuai sebagai pedukuan, dengan kepala pedukuan Arip Paputungan.
Pada tahun 2002 status pedukuan berubah dan menjadi Desa.
Jumlah kepala keluarga berdasarkan data dari pihak pemerintah desa berjumlah 556 jiwa yang terbagi dari laki-laki 332 jiwa dan perempuan 224 dengan jumlah kepala keluarga 134 jiwa. Dari pantauan kami desa inuai terdapat puskesmas pembantu, untuk membantu warga jika sakit.
(*)