Berita Terbaru :

Gaji Guru Sertifikasi Jadi Sasaran Pungli

Senin, 29 Oktober 2012

Gaji Guru Sertifikasi Jadi Sasaran Pungli
Kadis Diknas Bolsel Sebut Itu Keikhlasan

Guru sering dijadikan Lahan Pemerasan. Foto Ilustrasi
Molibagu – Sejumlah guru sertifikasi di Bolsel mengeluhkan ulah oknum pejabat di Dinas Pendidikan setempat karena melakukan pungli (pungutan liar) untuk pengurusan gaji. Ironinya, Kadis Diknas Hartati Maango mengklarifikasi bahwa itu bukan pungli, tapi keikhlasan dari para guru.

Meskipun gaji guru sertifikasi itu dicairkan sendiri oleh lewat bank, namun modus pungli tersebut diduga cukup ‘lihai’. Yakni dengan menetapkan upah untuk pembuatan surat rekomendasi pencairan di bank.

Pernah para guru mengambil inisiatif untuk mencairkan langsung dana tunjangan sertifikasi di bank. Namun pihak bank menolak mencairkan dana, dengan alasan harus ada surat rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan.

Dituturkan sejumlah Oemar Bakri (sebutan lain untuk guru, red), mereka akhirnya kembali ke Dinas Pendidikan untuk membuat surat rekomendasi. Namun pembuatan surat ini saja, dibanderol Rp 150 ribu oleh oknum pejabat di Diknas Bolsel.

"Masakan untuk mencairkan hak kami, harus ada pungutan lagi dari Diknas," keluh sejumlah guru yang enggan nama mereka disebut.

Bila pungutan Rp 150 ribu tadi dikali dengan 141 guru sertifikasi, maka setiap bulannya oknum di Diknas Bolsel bisa meraup untung hingga Rp 21 juta.  Itu nilai terendah. Sebab ternyata masih ada juga biaya legalisir sebesar  Rp 20 ribu untuk setiap berkas. 

Kepala Dinas Pendidikan Hartati Maango, membantah sebutan pungli yang dialamatkan kepada oknum pejabat di dinas yang ia pimpin. Ia pun menegaskan, rekomendasi untuk pencairan gaji guru sertifikasi wajib hukumnya, untuk mengontrol berkas para guru sertifikasi. 
"Tidak ada pungli. Mungkin saja, ada imbalan dari setiap guru yang ikhlas memberikan. Tapi kalau mematok ratusan ribu itu tidak ada,” elak Maango.(gz/tim)
Share this Article on :