Pelucuran Novel "7 Impossible Days" |
Profesi
sebagai seorang pegawai Bank, yang dalam kesehariannya berkutat dengan angka
dan proses hitung-menghitung jumlah rupiah, tidak membuat nalar penulis sosok
Visionova Mamonto hilang. Terbukti, wanita asli asal Tanah Totabuan ini, Sabtu
(14/04) akhir pecan lalu, meluncurkan novel perdananya dengan tajuk ‘Seven
Imposibble Dayas’. Tidak tanggung-tanggung, novel setebal 500 halaman inipun langsung
menarik sejumlah pegiat sastra yang ada di Sulut.
‘’Kami
teman-teman yang tergabung dalam komunitas Bibir Pena Manado bangga dengan
diluncurkannya novel Nova tersebut. Sebab, dengan jumlah halaman yang mencapai
500 ini, merupakan sebuah terobosan baru bagi novelis yang ada di Sulut,” ujar
salah satu penggiat Bibir Pena Manado, Arther Olii.
Dikatakan
pula olehnya, dengan peluncuran buku tersebut, maka hal itu akan menjadi
motivasi bagi mereka, untuk terus berkarya, mengabadikan imajinasi mereka,
dalam bentuk baku menjadi sebuah tulisan.
Selain
komunitas Bibir Pena Manado, sejumlah budayawan dan penggiat sastra ternama
Sulut pun ikut menaruh perhatian pada novel tersebut. Terbukti, budayawan
sekelas Reiner Emyot Ointoe, Sastrawan Erick MF Dajoh, Pemerhati Sastra Benny
Mamoto, dan penyair Iverdixon Tinungki, ikut hadir dan langsung melakukan bedah
buku atas novel tersebut.
Sementara
itu, Nova-sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi disela-sela peluncuran buku yang
dilaksanakan di WaleKopiEsa Manado, berharap buku yang diluncurkannya ini, bisa
menginspirasi para generasi muda yang ada di Sulut, terlebih khusus Bolaang
Mongondow, untuk bisa menghasilkan karya serupa.
“Mudah-mudahan
ini akan jadi inspirasi, agar generasi muda yang ada di Sulut dan Bolmong bisa
menghasilkan karya dengan lebih baik lagi kedepan,” ungkap Nova.
Tidak hanya
itu, Nova bahkan mengatakan, saat ini dirinya tengah mempersiapkan sebuah novel
terbarunya dengan tajuk ‘Folding The Earth’. Dimana, dalam novel tersebut Nova
coba menyajikan imajinasnya tentang balap motor masa depan.(Mg2/JA)