Anggaran Rp 800 Juta di
Bai’ Mubasir
Krisis Air Bersih
Masih Berlanjut
Proyek Pengadaan Air Bersih di Bai bermasalah |
Tutuyan - Sampai saat ini, sejumlah desa di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), masih mengalami krisis air bersih. Padahal berbagai program dan kegiatan sudah dilakukan pemerintah. Rupanya, program yang dilakukan melalui proyek itu, ditengarai tak becus, sehingga kebutuhan rakyat pun tak terpenuhi.
Seperti yang dialami
warga desa Bai' Kecamatan Nuangan. Meskipun proyek pengadaan air bersih sudah dilaksankaan
pemerintah, dengan menghabiskan uang rakyat hingga rp800 juta, namun hingga
kini rakyat di sana masih harus berteriak meminta air yang layak dikonsumsi.
Tak pelak, proyek
berbanderol hampir satu miliar rupiah tadi pun dianggap mubasir oleh warga.
"Anggaran Rp 800 juta untuk proyek suplai air yang memakai tenaga surya,
sampai sekarang tidak bisa dinikmati oleh warga desa Bai, jadinya anggaran
tersebut mubasir," tegas warga desa Bai, Fira Dakotalot SHut.
Senada diungkapkan
oleh Noldi Paputungan. Menurutnya, hal ini juga karena pengawasan oleh pihak
Pemkab Boltim tidak berjalan dengan maksimal sehingga pekerjaan proyek hanya
asal-asalan."Proyek hampir semua amburadul, akibat pengawasan oleh
pemerintah tidak maksimal. Kondisi ini harus diseriusi Bupati dan Wakil Bupati
Boltim. Begitupun dengan pihak DPRD jangan hanya diam,” tegas Paputungan.
Dinas PU Boltim melalui
Kabid Cipta Karya Hasman Bahansubu, saat dikonfirmasi terkesan cuci tangan.
Menurutnya, proyek tersebut berasal dari Provinsi Sulut.
"Pengadaan proyek
suplai air bersih tersebut merupakan proyek dari Pemprov, tentu yang
bertanggungjawab pihak Provinsi," elak dia, terkesan tak mau peduli dengan
kepentingan rakyat Boltim.(mnm)