Granat Yang ditemukan Yusrin Mamonto |
Penemuaan benda diduga sebuah granat itu, terjadi sekitar pukul
15.00 wita. Dimana saat itu, Yusrin bocah yang baru berumur 11 tahun itu sedang
mencari tumpukan besi tua di aliran sungai Molinow. Tiba-tiba dia terkejut
ketika mendapati sebuah benda mencurigakan diduga granat tangan.
Merasa curiga dengan benda tersebut, akhirnya Yusrin melaporkan
benda temuannya itu kepada pamannya Julian Paputungan. Paputungan pun terkejut
dengan penuturan keponakannya itu, dan langsung melihat benda diduga granat itu.
Alangkah terkejutnya dia, saat melihat benda yang ditemukan keponkannya itu
ternyata adalah sebuah granat nanas.
Kemudian Paputungan pun langsung menghubungi kakaknya Samsudin
Paputungan yang berada di Mogolaing. Karena dikwatirkan granat itu akan
meledak, akhirnya paman korban yakni Samsudin membawa benda diduga granat itu
ke Mapolsek Urban KK untuk diamankan.
Kapolsek Urban KK Kompol Gunawan, saat dikonfirmasi membenarkan penemuan
sebuah benda diduga granat. ”Saat ini benda tersebut sudah diamankan, tinggal
menunggu tim gegana untuk menjinakkannya,” katanya.
Diketahui, granat tangan, granat
genggam, atau granat nanas
adalah bom
yang digenggam dan dilemparkan dengan menggunakan tangan.
Pada
umumnya granat dirancang untuk meledak dan melontarkan serpihan-serpihan tajam
ke segala arah. Ada juga granat yang terbakar, dan melepaskan asap. Tetapi semua granat
memiliki dua kesamaan, yaitu pertama, bisa diisi oleh bahan peledak
atau bahan kimia.
Kedua, granat memiliki liang untuk memasukkan sumbu.
Pada
dasarnya granat adalah bom kecil yang cara kerjanya mirip petasan.
Petasan dibuat dari kertas yang diisi dengan bubuk mesiu
dan mempunyai sumbu kecil. Apabila sumbu dinyalakan, api akan berjalan dari
sumbu menuju bubuk mesiu, membuatnya meledak. Granat tangan berfungsi dengan
cara yang sama, perbedaan adalah sumbu granat dinyalakan oleh mekanisme elektronik
atau piroteknik, dan bukan api. (hell/Gz)