Foto : Jalan Buyat-Kotabunan Rusak |
Tutuyan – Komitmen Pemkab Bolmong Timur, untuk
melakukan pembangunan infrastruktur, dengan tujuan mensejahterakan warga, yang
salah satu tolak ukurnya adalah meningkatnya perekonomian warga diwilayah itu
patut dipertanyakan. Hal ini terbukti dengan masih enggannya Pemkab Bolmong
Timur, mengambil langkah untuk memperbaiki sejumlah ruas jalan yang ada di
wilayah perbatasan itu, guna memuluskan akses perhubungan mereka. Sebut saja
misalnya, ruas jalan yang menghubungkan Desa Buyat dan Kotabunan. Dimana, dari
amatan Media Lipu’ Totabuan, jalan yang baru saja dibangun sekitar tahun
2010 silam tersebut, kondisinya kini telah rusak parah. Sejumlah lubang
menganga seolah menjadi hiasan diruas jalan tersebut, yang seakan
menyisyaratkan siap menyambut siapa saja, yang lewat diatasnya.
Parahnya,
dalam kondisi separah itu, pihak Pemkab Bolmong Timur, masih saja berdalih,
untuk melarikan persoalan, agar mereka tidak dibebankan untuk memperbaiki ruas
jalan tersebut.
Bahkan,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bolmong Timur, Adibsarjana Hasan Jan ST MT,
saat dikonfirmasi mengatakan kalau proyek rehabilitasjalan tersebut merupakan
tanggung jawab Pemprov.
“Itu adalah
proyek Pemprov ditahun 2010 silam,” tutur Adibsarjana.
Tidak hanya
itu, dalam memperkuat dalih mereka, Adib bahkan mengatakan kalau proyek jalan
yang dananya diambil dari anggaran bencana alam senilai Rp18 miliar tersebut,
terkesan tidak sesuai peruntukkan. Dimana, hal ini dapat dilihat dengan
kerusakan yang terjadi usai proyek tersebut diselesaikan pihak kontraktor.
“Proyek itu
sepengetahuan kami masih tersangkut kasus hukum. Kalau tidak, rencananya tahun
2012 ini akan kami perbaiki,” tukasnya.
Pernyataan
Adib mewakili Pemkab tersebut pun menuai sorotan sejumlah warga, Bobby Hertanto
salah satunya. Tokoh Pemuda Moyong Kota ini mengatakan Pemkab dalam menyatakan
hal tersebut, terkesan mengada-ada.
“Kalau
memang ingin diperbaiki kenapa tidak langsung dikonsultasikan ke pihak terkait,
baik itu Pemprov maupun aparat penegak hukum,” tutur Bobby.
Dirinya juga
mengatakan, kalau masyartakat yang ada di Bolmong Timur, lebih menginginkan
tindakan nyata dilapangan ketimbang pernyataan yang terkesan mengada-ada
tersebut.
“Yang warga
butuhkan adalah tindakan nyata. Bukan dalih dengan berbagai macam alasan,”
tandasnya. (Emon/JA)