SPBU Tutuyan Bolaang Mongondow Timur |
Boltim - Pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM)
bersubsidi mulai terasa langkah di daerah baru seperti Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur (Boltim). SPBU Tutuyan satu-satunya stasiun bahan bakar minyak di daerah
ini, belakangan langkah. Selidik punya
selidik karena lebih banyak pembelian pedagang
eceran menggunakan gelon, ketimbang
kendaraan bermotor.
Menariknya,
kendaraan dinas (kendis) yang mengisi BBM di SPBU ini, justru mendapat sorotan tajam
beberapa tokoh masyarakat, termasuk pedagang kecil dari Kecamatan Nuangan, Tutuyan dan Kotabunan.
Menurut
mereka, BBM bersubsidi harusnya untuk kalangan masyarakat menengah kebawa.
Sayangnya, SPBU Tutuyan, belum menyediakan pelayanan BBM jenis Pertamax,
sejak pemerintah pusat mengeluarkan aturan baru, bahwa kendaraan dinas (kendis) pemerintah maupun
mobil mewah lainya harus
menggunakan pertamax. “Bagimana ndak langkah BBM, soalnya SPBU
Tutuyan tidak ada Pertamax. Ndak heran banyak mobil dinas pemerintah Boltim
maupun mobil mewah lainya ba isi bensin bersubsidi," keluh
Ismail, dan Alexander warga di Kecamatan Tutuyan kepada sejumlah wartawan belum
lama ini.
Pantauan harian ini, kelangkaan dan antrian
panjang di SPBU Tutuyan hanya terjadi dihari-hari kerja kantor mulai dari Senin
sampai Jumat. Tak heran petugas polisi terpaksa melakukan penjagaan ketat dan
tidak mengijinkan pembelian melalui galon. “Yang
torang lia kalo hari sabtu deng minggu, pelayanan di SPBU Tutuyan terbilang
normal. Berarti benar, SPBU harus menyediakan pertamax untuk kendaraan
pemerintah,"
tambah mereka.
Sebelumnya dikatakan Kepala Bagian
Humas Pemkab Boltim Max Iswadi Mokodompit, pada prinsipnya semua kendaraan
dinas di Boltim baik roda empat maupun roda dua sudah siap menggunakan
pertamax. "Tetapi sayang, di SPBU Tutuyan tidak ada pelayanan BBM pertamax."
Singkat Mokodompit.(mnm/Gz)