Dra Berlian Potabuga/Kadis DPPKAD Bolsel |
Molibagu – Total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2012 di Kabupaten
Bolmong Selatan (Bolsel) sebesar Rp. 277 miliar. Dari total anggaran tersebut,
tersedot untuk belanja gaji pegawai mencapai Rp. 133 Miliar.
Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah
(DPPKAD) Bolsel, Dra Berlian Potabuga SH MH, saat dimintai keterangan
mengatakan, anggaran tersebut merupakan anggaran belanja tidak langsung yang
dibayarkan untuk gaji Pegawai Negeril Sipil (PNS), dibagi dua belas bulan.
"Anggaran tersebut dibagi untuk dua belas bulan, sudah termasuk gaji ke
tiga belas,” kata Berlian.
Menurut Berlian, anggaran tersebut bersumber dari Alokasi Dana
Umum (DAU), dan sudah diatur dari pemerintah pusat, mana belanja langsung dan
belanja tidak langsung. “Semua anggaran diatur dari pemerintah pusat, karena
besaran DAU yang diturunkan, diantaranya melihat jumlah pegawai, dan potensi
daerah,” terang Berlian.
Sementara itu, Kaban Badan Perencanaan Daerah (Bapeda)
Bolsel Adharto Utiah mengaku total APBD 2012 menyusut, karena penyerapan Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 59 milyar sangat rendah. Sehingga, pemerintah
pusat memangkas sebesar 35 milyar. Sedangkan untuk DAU tidak mungkin berkurang
karena indikatornya adalah jumlah pegawai. “APBD 2012 menyusut, karena DAK
hanya Rp35 milyar," terangnya.
Aktivis pemerhati pembangunan Bolsel, Amin Laiya mengatakan,
seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan kepentingan publik. Dengan jumlah
anggaran belanja pegawai begitu besar, berarti mendekati setengah jumlah APBD,
hanya untuk pegawai saja. “Sebagai daerah baru pembangunan infrastruktur harus
diutamakan," tegas Laiya.
Diketahui,
penyusunan APBD harus merujuk dari peraturan mendteri dalam negeri
(Permendagri). Tapi besaran, gaji pegawai tidak bisa dipangkas, karena
menmyangkut hak pegawai. Tapi pemerintah juga harus lebih realistis dengan
mengalokasikan anggaran lebih besar untuk keperluan public, melalui pembangunan
infrastruktur demi peningkatan ekonomi masyarakat. (mg-4/Gz)